Kamis, 10 November 2016

Love In The Ice / A Version / Part 3


💙💙💙💙💙

▶ Hyena POV

"jeongmal bogoshipoyo, jaejoong~ah" kata pria yang bertubuh kekar itu kepada kakakku.

Kakak ku bergeming dan membesarkan mata nya seolah tak percaya.

"Kenapa kau diam saja? Tak ada pelukan selamat datang? Hah?" Pria kekar itu merentangkan tangannya.

Sepersekian detik kemudian kakakku telah menubruk pria yang ada di depannya. "Selamat datang kembali, yun! Aku juga sangat merindukanmu."

Astaga. Kenapa kakakku, kim jaejoong, bisa semanis ini dengan seorang pria, yang mengaku bernama jung yunho. "Ehem" aku berpura-pura berdehem.

"Hyena!" Mata Jaejoong oppa langsung tertuju pada ku yang sejak tadi hanya berdiri mematung di depan pintu sambil menyaksikan kemesraan ah bukan, mungkin kedekatan oppa dengan teman lamanya.

Dia melepaskan pelukannya dari pria kekar itu, dan buru-buru menghampiri ku seperti kucing menghampiri ikan, "kau baik-baik saja kan, hye?" oppa mengguncang-guncangkan tubuhku.

Aku tak mengerti kenapa oppa jadi berlebihan seperti ini, "tentu saja. kenapa oppa berlebihan begini?"

Belum sempat oppa menjawab pertanyaan ku, yoochun dan kedua temannya yang seperti makhluk astral itu berhamburan keluar dari kamarku. Sebenarnya apa yang terjadi sih?

"Hyena? Kau baik-baik saja kan? " pertanyaannya masih sama, tapi kali ini dari changmin.

Aku malas menjawabnya, aku sedang memperhatikan yoochun yang ragu mendekat ke arahku. Aku tahu, dia di sini bukan untuk minta maaf padaku. Matanya memandang sendu ke arahku. Dia mulai membuka mulutnya.

"Hye-hyena. Kau dari mana saja? Kata jaejoong hyung kau kabur." Kata yoochun

Ah, aku mengerti. Dia kesini hanya karna mau memastikan aku kabur atau tidak.

"Aku baik-baik saja oppa. Tadi aku membeli es krim dan bertemu teman mu itu", kata ku sambil memandang ke arah jaejoong oppa yang masih memegangi kedua lenganku.

"Syukurlah" jaejoong oppa lega.

"Ah payah, katanya hyena kabur! Gimana sih hyung." Protes changmin pada jaejoong oppa.

"Kenapa kau malah marah begitu hah? Kau juga tadi sudah mengecek kamar hyena kan? Dan dengan nada bicara sok detektif, kau juga bilang hyena beneran kabur kan?" Jaejoong oppa mulai geram pada changmin.

"Iya, maaf hyung" changmin menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, lalu ia menarik baju junsu "pulang yuk su. kita salah tempat nih."

"Oke, kami pamit pulang dulu yah hyung dan juga hyena," kata junsu sambil membuntuti changmin yang keluar lebih dulu dari rumahku.

Jaejoong hyung melirik ke arahku, mengisyaratkan ku untuk mengatakan sesuatu pada yoochun yang sepertinya belum mau pulang dari rumahku. Sementara yoochun makin mendekat ke arahku, jaejoong hyung malah menjauh dari ku dan merangkul temannya sambil mengajaknya ke ruang makan rumah kami.

Aku terdiam. Yoochun juga. Aku bingung mau mengatakan apa padanya. Dia seorang lelaki, harusnya dia yang bisa mencairkan suasana ini. Tapi dia diam saja. Lima menit kami menghabiskan tanpa kata. Jika menit keenam berakhir, aku akan pergi meninggalkannya, masuk ke dalam kamar, menguncinya rapat-rapat agar tak ada satu pria yang bernama park yoochun yang menggangguku.

Aku melangkahkan kaki berniat meninggalkan yoochun, tapi tangannya malah meraih tanganku, "hyena... jangan pergi,"

Kenapa sekarang dia bilang jangan pergi, padahal kemarin dia membiarkan aku pergi sambil menangis , "aku cuma mau ke kamarku" jawabku seadanya

"Kita bisa membicarakan hal kemarin di kedai es krim favorit mu. Kau mau kan kita makan es krim?" Yoochun menatap ku dengan wajah yakin.

Aku menatapnya yang menunggu jawabanku. Ingin sekali aku berteriak manja mengiyakan permintaan yoochun. Tapi tidak bisa, aku masih belum bisa melupakan kejadian semalam.
Aku menjawab pertanyaannya dengan menggelengkan wajahku.

"Aku mohon hye..." yoochun menyatukan kedua tangannya dan meletakannya di depan dada, tanda memohon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar